Banyak orang yang kurang mengetahui manfaat mangrove atau
apa itu mangrove. Mangrove adalah komunitas pepohonan yang biasanya berada di
antara lautan dan daratan, daerah di pepohonan ini sangat dipengaruhi oleh arus
pasang-surut. Mangrove mempunyai toleransi terhadap salinitas yang sangat
tinggi karena dimana tanaman biasa tidak dapat tumbuh subur, karena biasanya
hutan mangrove tumbuh subur di daerah delta dan aliran sungai yang besar dengan
muara yang lebar.
Ekosistem mangrove mempunyai banyak manfaat terhadap manusia, manfaat yang dimaksud dapat berarti manfaat secara langsung dan tidak langsung.
Contoh manfaat yang tidak langsung adalah seperti :
- Mangrove dapat menjernihkan air yang berada di sekitarnya, karena di mangrove terdapat banyak biot biota kecil yang tumbuh menempel atau di dasar sekitar akar akar mangrove, bioa biota ini di indikasikan dapat membantu menjernihkan air.
- Mangrove dapat memberikan nutrisi bagi organisme organisme yang hidup di sekitar hutan mangrove, nutrisi ini didapatkan melalui proses kimia yang berlangsung pada mangrove karena mangrove juga mempunyai peran dalam salah satu contoh proses kimia yaitu siklus karbon.
- Rantai makanan yang terjadi di daerah hutan mangrove sangat kompleks dan mangrove merupakan awal dari rantai makanan tersebut karena mangrove menyediakan makanan bagi biota biota kecil yang tinggal di sekitaran mangrove.
Contoh manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh manusia
diantaranya adalah :
- Semua dari bagian mangrove seperti akar, batang dapat diolah menjadi bahan obat obatan bermanfaat bagi manusia.
- Kayu yang didapat dari pohon mangrove merupakan kayu yang sangat kuat, oleh karena itu kayu yang didapat dari hutan mangrove dapat dijadikan bahan bangunan, kayu yang didapat dari pohon mangrove dapat dijadikan pilihan yang tepat untuk bahan bangunan karena selain kualitas yang kuat, harga kayu dari pohon mangrove ini mempunyai harga yang murah.
Kelangsungan hidup berbagai organisme yang ada di sekitaran
mangrove berjalan dengan normal, akan tetapi selalu ada saja faktor yang
merusak keseimbangan ekosistem, dan yang biasanya merusak adalah manusia. Contoh
hal yang diakibatkan oleh manusia yang dapat merusak keseimbangan ekosistem
mangrove adalah tumpahan minyak terjadi di daerah hutan mangrove.
Pengaruh tumpahan minyak terhadap ekosistem mangrove adalah seperti
merusak ekosistem mangrove secara fisik, kimia dan biologis. Kerusakan secara
fisik dengan adanya tumpahan minyak akibatnya adalah seperti permukaan air laut
pada daerah ekosistem mangrove akan tertutup oleh minyak. Dengan adanya
tumpahan minyak pada daerah ekosistem mangrove maka minyak akan menutupi
lentisel mangrove sehingga akan mengakibatkan kematian pada mangrove. Secara
kimia, karena minyak bumi tergolong senyawa aromatik hidrokarbon maka dapat
bersifat racun. Sedangkan secara biologi adanya buangan atau tumpahan minyak
dapat mempengaruhi kehidupan organisme-organisme yang hidup disekitarnya.
Tumpahan minyak bumi di daerah ekosistem mangrove akan
membentuk lapisan filem pada permukaan air laut di daerah ekosistem mangrove,
emulsi atau mengendap dan diserap oleh sedimen-sedimen yang berada di dasar
perairan. Minyak yang membentuk lapisan filem pada permukaan laut di daerah
yang akan menyebabkan terganggunya proses fotosintesis dan respirasi
organisme-organisme yang hidup di dalam ekosistem mangrove. Sementara minyak
yang teremulsi dalam air akan mempengaruhi epitelial insang ikan sehingga mengganggu
proses respirasi. Sedangkan minyak yang terabsorbsi oleh sedimen di dasar
perairan akan menutupi lapisan atas sedimen tersebut sehingga akan mematikan
organisme penghuni dasar pada ekosisitem mangrove dan juga meracuni daerah
pemijahan karena salah satu manfaat ekosistem mangrove bagi ikan ikan adalah
sebagai tempat nursery ground, dan tempat mencari makan (feeding ground) bagi
berbagai jenis ikan, krustase dan moluska.
Komponen minyak tidak larut di dalam air akan mengapung pada permukaan air laut yang menyebabkan air laut berwarna hitam. Hal ini mempunyai pengaruh yang luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan.
Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh terhadap reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut yang ada di di dalam ekosistem mangrove, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme, terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan pada lingkungan tercemar. Maka dapat dibilang bahwa kasus tumpahan minyak yang terjadi ini merupakan pembunuh berantai karena ekosistem yang terdapat di daerah mangrove dapat terganggu bahkan mati karena pengaruh buruk minyak yang sangat banyak dan menyambar ke berbagai biota biota lain disitu.
0 komentar:
Posting Komentar